clicksor

Clicksor

bisnis paling gratis

Monday, December 20, 2010

Sejarah sebagai Ilmu

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13046215/SULISFILE.doc.html

Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan peninggalan sejarah lainnya, kemudian diteliti oleh sejarawah untuk menemukan fakta.
b. Memiliki Objek
Kata Objek berasal dari Latin objectus artinya yang dihadapan, sasaran, tujuan. Objek yang dipelajari oleh sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan masyarakat yang menekankanpda sudut pandang waktu.
c. Memiliki Teori
Dalam bahasaYunani theoria berarti renungan. Sama seperti ilmu sosia lainnya, sejarah mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu, seperti: teori sosiologi, teori nasionalisme, teori konflik sosial, dsb.
d. Memiliki Metode
Methodos (Bahasa Yunani) berarti cara. Dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai metodologi penelitian sendiri yang menjadi patokan-patokan tradisi ilmiah yang senantiasa dihayati.
Sejarah sebagai ilmu lebih banyak berbicara mengenai kebenaran, sedang seni lebih banyak membahas keindahan. Ilmu bekerja dengan rasional dan metode, sedang seni bekerja dengan intuisi dan kiat
Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kuntowijoyo, 1995) :
1. Bersifat empirik.
Sejarah termasuk juga pada ilmu-ilmu empirik. Artinya sejarahpun mendasarkan diri pada pengamatan serta pengalaman manusia. Memang harus diakui bahwa pengamatan sejarah tidak mungkin dilakukan secara langsung ( Nugent, 1967 : 160 ) terhadap objeknya seperti halnya pada ilmu-ilmu alam. Objek ilmu sejarah adalah masa lampau. Masa lampau itu sendiri sudah tidak lagi dapat diamati dan dialami lagi, karena memang sudah lampau dan hilang ditelan waktu. Yang masih dapat diamati dalam sejarah adalah peninggalan-peninggalan yang masih tersisa, bukti-bukti serta kesaksian dari para pelaku sejarah.

2. Objek sejarah adalah masa lampau.
Waktu menjadi objek ilmu sejarah. Berbeda dengan ilmu-ilmu sosial yang berupaya memahami perilaku manusia di waktu sekarang, maka ilmu sejarah lebih berusaha untuk memahami perilaku manusia di waktu lampau. Jika ilmu-ilmu alam membahas tentang waktu, waktu yang dibahas adalah waktu fisik. Waktu fisik adalah waktu objektif, waktu yang terjadi dalam alam. Waktu yang dikaji dalam sejarah adalah waktu subjektif, ialah waktu yang dialami dan dirasakan oleh manusia. Makna waktu bagi manusia tergantung relasinya terhadap dirinya.

3. Sejarah memiliki metode tersendiri, ialah metode sejarah.
Metode yang digunakan dalam sejarah adalah metode sejarah. Dengan metode sejarah itulah akan dikaji keaslian sumber data sejarah, kebenaran informasi sejarah, serta bagaimana dilakukan interpretasi dan inferensi terhadap sumber data sejarah tersebut.

4. Sejarah memiliki teori-teori dan konsep-konsep sendiri.
Sejarah memiliki teori ilmu pengetahuan ( epistemology ) sendiri yang memberikan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah ilmu sejarah. Sejarah memiliki teori-teori tersendiri mengenai kebenaran, objektivitas, subjektivitas, generalisasi dan hukum sejarah. Sejarah sebagai ilmu telah memiliki tradisi yang tua lagi panjang.Tiap kurun zaman berkembang pula fiulsafat sejarah tersendiri.

Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa lalu dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang apa yang telah berlalu.
Sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sejarah dapat dilihat sebagai peristiwa, sebagai kisah, sebagai ilmu, dan sebagai seni.
Peristiwa menjadi suatu sejarah, maka peristiwa tersebut harus merupakan rangkaian sebab akibat, merupakan hasil tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa yang telah lalu dan dilakukan di tempat tertentu.peristiwa sejarah merupakan sebuah peristiwa yang abadi, unik dan penting.
Sejarah sebagai kisah merupakan sebuah narasi yang disusun berdasarkan ingatan, kesan atau tafsiran manusia tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sejarah sebagai kisah bersifat subyektif karena dipengaruhi kepribadian, emosi, kepentingan, nilai yang diperjuangkan kelompok sosial di mana ia berada, dan pengetahuan yang dimiliki.
sebagai ilmu seperti halnya ilmu-ilmu pengetahuan yang lainnya sejarah baru muncul pada sekitar abad ke 19.Menurut Kuntowijoyo, sejarah adalah ilmu tentang waktu. Dalam dimensi waktu terjadi empat hal yaitu, perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Sejarah sebagai seni, karena banyaknya fakta yang terkumpul maka dibutuhkan daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi bagi seorang sejarawan untuk menghubungkan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya untuk menjadi lebih bermakna. Dalam pengungkapan fakta sejarah dapat saja sejarawan menuliskan dalam bentuk syair, bentuk cerita
Renungan : Terdapat pengulangan peristiwa dalam sejarah meskipun pengulangan itu tidak sama persis seperti yang terjadi pada zaman kolonialisme. Setiap penjajah berusaha mencari daerah koloni untuk mencari konsumen bagi barang-barang hasil industrinya.
Demikian pula yang terjadi di zaman sekarang ini, perusahaan-perusahaan restoran cepat saji, industri hypermarket, dapat dikatakan sudah menguasai hampir seluruh pangsa pasar di Indonesia. Jika keadaan berkembang terus seperti saat ini, bagaimana nasib pengusaha ekonomi lemah dan menengah? Bagaimana pula dengan keadaan pasar tradisional kita ?

1 comment: