clicksor

Clicksor

bisnis paling gratis

Sunday, January 9, 2011

Masalah Pengangguran di Indonesia

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13321334/dyp_kaka.doc.html

Latar Belakang
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum. Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia
Dewasa ini, sudah tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada di Indonesia. Karena pengangguran merupakan masalah negara saat ini yang sejak turun temurun belum teratasi. Pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat.
Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah sosiologi, juga untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam mngenai faktor, dampak, dan solusi pengangguran yang menjadi masalah sosial bangsa ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dosen pembimbing.

Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran dan factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya peningkatan kapasitas pengangguran di indonesia?
2. Bagaimana pembagian Pengangguran berdasarkan penyebabnya?
3. Apa dampak yang di timbulkan dari adanya masalah pengangguran?

Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu.

Kajian Teori & Manfaat Penulisan

A. KAJIAN TEORI
Pengertian dan Faktor-Faktor timbulnya pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Adapun faktor – faktor yang mendorong timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia.
2. kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan.
3. rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan yang kurang atau tidak memadai.
4. terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis global.
5. terbatasnya sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi untuk warga. masyarakat mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.

Pembagian Pengangguran
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment)
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2. . Setengah Menganggur (Under Unemployment)
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha mencari pekerjaan secara maksimal (semaksimal mungkin).
Sedangkan macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment)
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment)
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh permintaan berkurang, kemajuaan dan penggunaan teknologi, atau kebijakan pemerintah.
c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment)
adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
d. Pengangguran musiman
adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e. Pengangguran teknologi
adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
f. Pengangguran siklus
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).

Dampak Pengangguran
Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi listrik, sepatu, jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan. Bisa kita bayangkan berapa ton beras dan kebutuhan lainnya harus disubsidi setiap harinya
1. DAMPAK PENGANGGURAN Terhadap PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.

1. DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP INDIVIDU YANG MENG-ALAMINYA DAN MASYARAKAT

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
1. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
2. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik
4. Bertambahnya tingkat kemiskinan
5. Timbulnya kriminalitas di kalangan masyarakat

B. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian pengangguran dan factor-faktor yang menimbulkan terjadinya peningkatan kapasitas pengangguran di Indonesia.
2. Umtuk mengetahui pembagian Pengangguran berdasarkan penyebabnya.
3. Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan dari adanya masalah pengangguran.
Selain itu juga dengan makalah ini kita juga bisa menjadikannya referensi untuk meminimalisir kenaikan kapasitas pengangguran serta dampaknya. Dan juga bisa dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam pengambilan kebijakan.


Fenomena di Lapangan
Pengangguran merupakan masalah sosial bangsa indonesia saat ini yang belum bisa teratasi, bahkan tingkat pengangguran setiap tahunnya semakin bertambah. Faktor utama yang menimbulkan adanya pengangguran adalah kurangnya penggalian potensi setiap individu dan kurangnya skill diluar sarjana bagi para sarjana. Pengangguran jelas merugikan bangsa, oleh sebab itu banyak dampak negatif yang di hasilkan yaitu menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan.
Jumlah pengangguran di Indonesia semakin bertambah dan hal ini di imbangi juga dengan berbagai jenis kriminalitas yang bertambah. Jumlah pengangguran salah satunya adalah dampak dari kisis global. Krisis global berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 51.000 hingga 57.000 orang.

Pendapat Orang Lain
”Jumlah pengangguran di Indonesia itu jauh dari yang diperkirakan sebanyak 1,5 juta orang," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam ramah-tamah dengan masyarakat Sumatera Barat di Padang, Minggu (21/6) malam.
"Alhamdullilah, pengangguran kita (Indonesia) yang diperkirakan sampai 1,5 juta hanya tercatat 51.000 sampai 57.000 orang," katanya.
Presiden menyatakan, Indonesia lebih baik dibandingkan negara lain, seperti di Amerika Serikat pengangguran mencapai 8,5 persen, di China mencapai 15 juta orang, dan di Eropa juga tinggi, lebih dari 8 persen.
Kemampuan Indonesia itu, menurut beliau, tidak lepas dari pelaksanaan prioritas pertama dalam mengatasi krisis global, yakni melakukan upaya untuk tetap bergeraknya sektor riil. "Karena sektor riil tetap bergerak, diharapkan gelombang pengangguran tidak terjadi besar-besaran," katanya.
Selain tetap bergeraknya sektor riil, juga dilakukan prioritas menjaga stabilitas harga dan terkendalinya inflasi. "Alhamdulillah, dalam enam bulan pertama 2009, kita (Indonesia) bisa menjaga stabiltas harga, bahkan harga sembako pada tiga bulan terakhir untuk beberapa komoditas justru menurun," kata Presiden.
Prioritas lainnya, menjaga daya beli rakyat dengan melaksanakan program-program prorakyat, seperti bantuan langsung tunai sehingga rakyat punya kemampuan membeli kebutuhan sehari-hari.

No comments:

Post a Comment