Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13320926/LaborWomen.docxdiah.doc.html
Tenaga Kerja Wanita (TKW), Indonesia
luar negeri
banyak pekerja migran dari Indonesia yang mencari pekerjaan di luar negeri. Kebanyakan cari adalah sebagai pembantu rumah tangga. Karena pembantu rumah tangga yang ditemukan membutuhkan lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan yang mereka lebih akan sehngga pembantu di luar negeri daripada di sendiri.selain nergera itu faktor menjadi pilihan mereka di luar negeri ketidaktersedianya pekerjaan bagi warga Indonesia yang membutuhkan pekerjaan tapi keterampian memiliki lebih sedikit khusus . Jadi mereka ingin mencoba peruntungan di negara lain seperti Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, Oman, Australa, Filipina dan lain-lain.
upah
UMR yang di tetapkan oleh pemerintah Indonesia yang umumnya tidak sepadan dengan kerja keras para tenaga kerja menjadi salah satu penyebab beralihnya tenaga kerja untuk mencari penghasilan lebih. Iming-iming gaji besar yang di janjikan pemerintah luar negeri menjadi daya tarik tersendiri bagi para tenaga kerja. Dengan pahala yang besar itu mereka yang bisa memenuhi kebutuhan dan membeli apa yang mereka inginkan, seperti mobil, rumah, sepeda motor, dan lainnya.Selain itu dengan upah yang besar mereka juga bisa pergi berlibar dengan keluarganya yang ada di Indonesia. Jadi jangan heran jika mereka memilih untuk bekerja di luar negeri.
Kekerasan
upah besar tidak menjamin keselamatan para pekerja di luar negeri.Akhir-akhir ni banyak berita muncul tentang kekerasan yang menimpa buruh migran di luar negeri. Sebagai contoh di Arab Saudi, pembantu banyak yang mengaku disiksa dan bukan dperlakukan adil di sana. Seperti yang dialami oleh Sumiati NII dan kikim dengan luka hampir di seluruh tubuh bahkan kikim sampai mati di sana. Lemahnya pengawasan pemerintah kerja perusahaan pemasok tanaga Indonesia menjadi salah satu faktor terjadnya kekerasan terhadap perempuan buruh migran di luar negeri. Karena kelemahan sistem surveilans, menyebabkan jumlah pelayan yang tidak memiiki kemampuan yang cukup, terutama dalam hal bahasa. Akibatnya, banyak terjadi kesalahan yang disebabkan kkerasan dalam menangkap informasi antara pengusaha dan pekerja. tenaga kerja harus mendapat perlindungan hukum. karena mereka juga termasuk Pahlawan devisa. menjadi perhatian pemerintah maka pelayan akan merasa nyaman dan dilindungi hak-hak mereka sebagai pekerja, terutama tidak menciderai hak-hak mereka sebagai manusia
Labor Women (TKW), Indonesia
overseas
many migrant workers from Indonesia who seek work abroad. Most are looking for is as a domestic servant. Due to domestic servants are found to be requiring more knowledge and skills that they would rather be sehngga maids abroad than in nergera sendiri.selain it factors into their choice abroad are ketidaktersedianya jobs for the citizens of Indonesia who need a job but keterampian have less special. So they wanted to try his fortune in other countries such as Malaysia, Saudi Arabia, Taiwan, Oman, Australa, the Philippines and others.
wage
UMR which is set by the Indonesian government that is generally not worth the hard work of labor became one of the causes of the shift of labor to earn more. The lure of large salaries at foreign governments promised to be a main attraction for migrant workers. With a great reward that they can meet the needs and buy what they want, such as cars, houses, motorcycles, and lainnya.Selain it with a great reward they can also go berlibar with his family in Indonesia. So do not be surprised if they choose to work abroad.
Violence
Large wage did not assure the safety of the workers outside negeri.Akhir ni-end a lot of news emerged about the violence that befell migrant workers abroad. For example in Saudi Arabia, many maids who claims to be tortured and not a fair dperlakukan there. As experienced by the NII Sumiati and kikim with injuries almost all over the body even kikim to death there. Weak government oversight of the company's suppliers work tanaga Indonesia became one of the factors terjadnya violence against women migrant workers abroad. Due to the weakness of this surveillance system, causing the number of maids who do not memiiki sufficient capability, especially in terms of language. Consequently, many occur kkerasan caused errors in the capture of information between employers and workers. The workforce should receive legal protection. because they also include Hero of foreign exchange. to the attention of the government then the maids will feel comfortable and protected their rights as workers, especially not menciderai their rights as human beings
No comments:
Post a Comment