clicksor

Clicksor

bisnis paling gratis

Monday, December 20, 2010

Makalah Ketahanan Nasional

Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13045782/Presentation.doc.html


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

2. Landasan Ketahanan Nasional

a. Landasan Idiil
Landasan idiil ketahan nasional adalah Pancasila sebagai dasar falsafah dan ideologi negara. Dengan landasan tersebut maka tujuan / cita-cita serta pengembangan pemikiran tentang ketahanan nasional tidak dapat menyimpang dari cita-cita untuk mewujudkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang mecerminkan nilai-nilai Pancasila.

b. Landasan Konstitusional
Landasan Konstitusional ketahanan nasional adalah UUD 1945. Dengan landasan konstitusional tersebut berati bahwa ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam mengembangkan serta dalam mewujudkan kondisi ketahanan nasional harus didasarkan pada ketentuan UUD 1945 dan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan tersebut.

c. Landasan Visional
Landasan Visional ketahanan nasional adalah Wawasan Nusantara. Sebagai landasan visional Wawasan Nusantara memberikan pedoman dalam pembinaan ketahanan nasional, khususnya mengenai cara pandang yang benar tentang diri bangsa Indonesia dengan segala kondisi obyetiknya, di tengah-tengah lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial, serta lingkungan regional maupun internasional.

3. Ketahanan Nasional Sebagai Suatu Kondisi, Sebagai Konsepsi Dan Model Berpikir

Ketahanan Nasional disamping merupakan gambaran tentang kondisi kehidupan nasional dalam menghadapi berbagai tantangan juga merupakan konsep pemikiran tentang pengelolaankehidupan nasional secara menyeluruh.
Sebagai kondisi, ketahanan nasional memberikan gambaran tentang keadaan yang harus terwujud agar kita sebagai suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidup, membangun kejayaan nasional, mewujudkan tujuan nasional yang telah ditetapkan.Dari kondisi ketahanan nasional akan diperoleh gambaran tentang bagaimanz kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan / keamanan yang bisa saling mendukung satu sama lain sehingga mampu mewujudkan kehidupan nasional yang mantap.
Sebagai konsepsi, ketahanan nasional merupakan sistem pemikiran mengenai pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan nasional untuk untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mewujudkan tujuan nasional Konsepsi ketahanan nasional merupakan hasil pemikiran yang disesuaikan dengan latar belakang kondisi fisik geografis maupun kondisi sosial, dan pengalaman sejarah dalam penyelenggaraan kehidupan nasional.
Sebagai model berpikir, ketahanan nasional merupakan pemikiran yang memandang kehidupan sosial sebagai suatu kesatuan aspek alamiah (geografis, kekayaan alam, dan keadaan penduduk) dan aspek sosial (ideologi,politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam)
yang saling berinteraksi satu sama lain dalam mewujudkan tujuan nasional. Atas dasar itu maka pemikiran ketahan nasional berintikan model berfikir komprehensif integral, yakni pemikiran yang memandang, mensikapi, serta menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan dalam kehidupan nasional dengan memperhatikan keterkaitan berbagai aspek secara menyeluruhdan menyatu.

B. Pokok-Pokok Pikiran tentang Ketahanan Nasional

Sebagai konsesi, ketahanan nasional merupakan sebuah paradigma berfikir dalam melihat, mensikapi, serta mengambil langkah-langkah dalam upaya pembinaan kehidupan nasional. Paradigma berfikir ketahanan nasional berintikan pokok-pokok pikiran sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

1. Pendekatan Asta Gatra
Pendekatan Asta Gatra merupakan sebuah pendekatan yang melihat kehidupan nasional sebagai sebuah sistem yang terdiri dari 8 (delapan) gatra yang saling mempengaruhi satu sama lain. Delapan gatra ini meliputi :
a. Aspek alamiah ketahanan nasional yang terdiri dari tri gatra.
Aspek ini meliputi :
 Letak geografis negara
 Keadaan dan kemampuan penduduk
 Kekayaan alam
b. Aspek sosial ketahanan nasional yang terdiri dari panca gatra.
Aspek ini meliputi:
 Ideologi
 Politik
 Ekonomi
 Sosial budaya
 Pertahanan dan keamanan

Manusia sebagai insan berbudaya menjalin hubungannya dengan Tuhan dan alam sekitar dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya sehingga terwujud dalam berbagai aspek kehidupan,yaitu :
1) Hubungan manusia dengan Tuhan, terwujud dalam kehidupan beragama atau berkepercayaan,
2) Hubungan manusia dengan cita-cita bersama, terwujud dalam kehidupan ideologi,
3) Hubungan manusia dengan kekuasaan, terwujud dalam kehidupan politik,
4) Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan hidup, terwujud dalam kehidupan ekonomi,
5) Hubungan manusia dengan masyarakat, terwujud dalam kehidupan sosial,serta
6) Hubungan manusia dengan kebutuhan rasa aman, terwujud dalam kehidupan hankam

Pemikiran yang dikembangkan oleh para pakar politik dan pakar kenegaraan menyangkut aspek-aspek kehidupan nasional meliputi :
a. Hans Morgenthau dalam bukunya “Politics among Natons”, mengemukakan unsur-unsur kekuatan nasional sebagai berikut :
1) Geografi
2) Sumber alam
3) Kapasitas industri
4) Kesiapsiagaan militer
5) Penduduk
6) Karakter nasioal
7) Semangat nasional
8) Kualitas diplomasi
9) Kualitas pemerintahan
b. Palmers perkins, dalam bukunya “International Relation”, mengemukaka unsur-unsur power sebagai berikut:
1) Tanah (land)
2) Sumber daya alam (resources)
3) Penduduk (population)
4) Teknologi (technology)
5) Ideologi (ideology)
6) Moral (morale)
7) Kepemimpinan (leadership)
c. Alfred Thayer Mahan, dalam bukunya “The Influence Seapower on history”, mengemukakan sebagai berikut :
1) Letak geografis
2) Bentuk/wujud bumi
3) Luas wilayah
4) Jumlah penduduk
5) Watak nasional/bangsa
6) Sifat pemerintahan
Dari ketiga pemikiran diatas mengenai unsur-unsur kekuatan nasional disimpulkan bahwa pemikiran ketahanan nasional di Indonesia bukanlah sesuatu yang jauh dari wacana keilmuan karena ternyata hal yang sama juga menjadi bahan kajian ilmiah dari para pakar dinegara lain.

2. Pendekatan Kesejahteraan (Prosperity Approach) dan Pendekatan Keamanan (Security Approach)
Ketahanan nasional merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional. Kesejahteraan dan keamanan merupakan dua hal yang sulit dipisahkan. Terpenuhinya kebutuhan hidup tidak menjadikan seseorang merasa bahagia apabila keamanannya tidak terjamin. Sebaliknya seseorang tidak cukup hanya dijamin keamanannya saja tanpa disertai pemenuhan kebutuhan hidup secara baik. Sehingga upaya mewujudkan ketahanan nasional dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan secara selaras.
Upaya penciptaan kesejahteraan rakyat melalui kegiatan pembangunan memerlukan suasana yang aman dan tertib sehingga memerlukan pendekatan keamanan. Namun dengan pendekatan keamanan yang dilakukan secara berlebihan akan menciptakan suasana kehidupan yang mencekam sehingga menghambat tumbuhnya kritik, saran, inisiatif dan kreativitas masyarakat meskipun keamanan diperlukan dalam kegiatan pembangunan sebagai upaya mensejahterakan rakyat.
Penggunaan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan tergantung pada dimensi waktu dan sprektum ancaman yang terjadi.
Sebagai contoh adalah perkembangan paradigma pembangunan dewasa ini yang menempatkan wilayah atau ruang sebagai salah satu dimensi strategis yang berperan penting, bukan hanya sebagai tempat berlangsungnya aktivitas pembangunan tapi juga sebagai ruang hidup (living space). Artinya, suatu kawasan sebagai suatu wilayah atau ruang yang berperan sebagai tempat bermukim dan melakukan kegiatan secara berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi kunci pengelolaan suatu kawasan.
Oleh karena itu, pengelolaan suatu kawasan perlu memadukan antara pendekatan kesejahteraan dengan pendekatan keamanan. Pendekatan keamanan diselaraskan dengan pendekatan kesejahteraan mengingat perkembangan isu-isu keamanan yang sekarang lebih berorientasi pada keamanan manusia (human security) bukan hanya keamanan teritorial. Pola pembangunan yang terpusat pada peningkatan kualitas hidup manusia, merata, dan berkelanjutan menjadi prasyarat penting untuk mewujudkan perasaan aman di antara seluruh anggota masyarakat, baik dalam hal penghasilan, pekerjaan, ancaman kejahatan, dan potensi konflik sosial-politik. Secara konseptual, pendekatan kesejahteraan mengacu pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Kebutuhan yang berhubungan dengan kebutuhan pokok, seperti pangan, sandang, dan papan merupakan prioritas untuk dipenuhi oleh pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas keamanan masyarakat.
Logikanya, stabilitas keamanan masyarakat tidak akan tercipta apabila masyarakat masih mengalami kelaparan, keterbatasan dalam berpakaian, dan ketiadaan rumah untuk beristirahat. Pemerintah juga harus memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat sangat mendukung terselenggaranya ketertiban dan keamanan masyarakat yang akhirnya dapat menciptakan peluang kerja dari pembangunan yang berjalan. Dalam pandangan pendekatan kesejahteraan, pembangunan sosial ekonomi merupakan alat yang ampuh untuk menciptakan kedamaian masyarakat.
Untuk meningkatkan stabilitas keamanan di suatu kawasan serta mencegah terjadinya pelanggaran, maka dikembangkan wilayah perbatasan dengan pendekatan keamanan untuk mendukung pembangunan kesejahteraan.

3. Model Berfikir komprehensif Integral
Pemikiran ketahanan nasional menggunakan model berpikir komprensife integral. Komprehensife berarti menyeluruh, sedangkan integral berarti menyatu. Jadi model berpikir komprehensif integral yaitu model berpikir yang memandang, menyikapi dan berusaha menyelesaikan setiap masalah yang timbul dengan memperhatikan keterkaitan berbagi aspek secara menyeluruh dan menyatu. Pemikiran yang mendasari hal itu adalah bahwa kehidupan masyarakat atau kehidupan negara merupakan suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan (entitas) yang didalamnya terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan.
Disadari pula bahwa kehidupan tidak ada masalah yang berdiri sendiri, bahkan tidak ada penyebab tunggal terjadinya masalah. Setiap masalah yang timbul pasti berkaitan dengan berbagai penyebab yang saling berkaitan satu sama lain. Dengan pemikiran komprehensif integral diharapkan dicapai penyelesaian masalah secara menyeluruh dengan menjangkau berbagai aspek yang terkait, bukan penyelesaian yang parsial atau sepotong-potong.

C. Sifat ketahanan nasional Indonesia

Ketahanan nasional memiliki sifata yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
a. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).
b. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasiakan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan unntuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambunngan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhitungkan dipihak lain. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.

d. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

No comments:

Post a Comment