Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13322281/PembuatanBriketArang.doc.html
Arang merupakan residu dari proses pirolisis (penguraian oleh panas) atau proses karbonisasi kayu (FAO, 1983). Selain itu menurut Hendra (1999) arang juga diketahui sebagai bahan padat yang berpori-pori dan merupakan hasil dari pembakaran dari bahan yang mengandung unsur karbon, ter, dan senyawa organik lain yang komponennya terdiri atas abu, air, nitrogen dan sulfur.
Briket merupakan padatan limbah pertanian yang umumnya berasal dari bahan yang sifat fisiknya tidak kompak, tidak keras dan tidak padat seperti serbuk gergaji dan sekam tanpa melewati proses pengarangan (Armando, 2005).
Pertanyaan Prapraktek :
1. Apakah yang disebut dengan arang ?
2. Apakah yang dimaksud dengan reaksi pirolisis ?
3. Apakah komposisi kimia arang kayu ?
4. Perekat jenis apakah yang digunakan untuk membuat briket arang ?
Alat dan bahan
Bahan baku yang digunakan adalah bahan–bahan yang berlignoselulosa (kayu, daun, ranting dan lain-lain) dan tepung kanji. Alat-alat yang digunakan berupa tungku (kiln) drum, timbangan, parang, mesin kempa briket, nampan plastik, kompor/tungku briket, panci, pengaduk dan oven.
Prosedur :
1. Persiapan bahan baku
Bahan baku yang diperoleh dikeringkan secara alami sampai mencapai kadar air kesetimbangan, kemudian masukan ke dalam tungku drum. Sebelumnya bagian tengah tungku drum dipasang pipa paralon yang ditempatkan di pusat. Cabut paralon pusat hingga terbentung lorong
2. Proses Pengarangan
Masukan umpan bakar (kain yang diberi minyak tanah) ke dalam dasar tungku drum melalui lorong yang telah terbentuk. Nyalakan umpan bahan bakar dan tutup tungku drum. Pada saat pembakaran lubang udara pada bagian bawah drum dibuka sedangkan lubang udara lainnya ditutup.
3. Persiapan Perekat
Tebung tapioka ditimbang sebanyak 7.5 gram, lalu dicampurkan dengan air sebanyak 90 ml sedikit demi sedikit hingga perekatnya merata sempurna. Untuk memudahkan pencampuran bisa dilakukan di atas api. Cairan perekat tersebut disiapkan untuk dicampur dengan serbuk arang hasil proses pengarangan.
4. Pencetakan briket
Serbuk arang dicampur dengan perekat yang telah disiapkan dan dibuat adonan. Adonan tersebut kemudian dimasukan ke dalam cetakan, tutup rapat dan lakukan pengempaan dengan pengempaan sistem hidrolik Briket yang telah dihasilkan dikeringkan dalam oven pada suhu 60ÂșC selama 24 jam atau dijemur dibawah terik matahari hingga kering. Selanjutnya briket arang tersebut dikemas dalam kantong plastik dan diberi label.
5. Teknik menggunakan briket
Briket digunakan seperti menggunakan arang biasa, yaitu bakar tepi salah satu briket sampai menyala lalu letakan di dalam tungku. Kemudian tutup dengan beberapa briket lain secukupnya.
No comments:
Post a Comment