Download Disini : http://www.ziddu.com/download/13303335/JawbantugasBiokimiaOlahraga.docx.html
1. kontraksi otot
Penegangan otot atau kontraksi terjadi apabila otot menerima rangsangan. Dikenal dua macam penegangan otot yaitu isotonik dan isometrik. Kontraksi isotonik adalah penegangan otot yang mengakibatkan otot mengalami pemendekan, contohnya adalah orang mengangkat beban yang tidak terlalu berat, sehingga beban terangkat. Kontraksi isometrik adalah timbulnya penegangan otot tanpa mengalami pemendekan
Hukum Starling menyatakan bahwa kuat kontraksi otot berbanding lurus dengan panjang awal (initial length) otot tersebut. Ini berarti otot diberi beban, karena sifat dapat memanjang yang dimiliki otot, maka otot akan sedikit memanjang sehingga kalau otot berkontraksi, kuat kontraksinya akan lebih besar. Hukum Starling jangan diartikan bahwa otot yang panjang akan berkontraksi lebih kuat daripada otot lain yang lebih pendek.
Otot bekerja denga1234n kontraksi dan relaksasi. Pada otot lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin. Bila aktin mendekat ke miosin makan otot akan berkontraksi, sebaliknya bila aktin menjauhi miosin makan otot akan relaksasi.
2. Sumber energi utama yang dogunakan pada latihan anaerobik yaitu Creatine. dalam bentuk creatine monohydrate telah menjadi suplemen nutrisi yang banyak digunakan untuk
meningkatkan kapasitas aktivitas anaerobik. Namun secara alami, creatine ini akan banyak terkandung di dalam bahan makanan protein hewani seperti daging dan ikan. Data dari hasil-hasil penelitian dalam bidang olahraga yang telah dilakukan menunjukan bahwa konsumsi creatine sebanyak 5-20 g per harinya secara rutin selama 20 hari sebelum musim kompetisiberlangsung dan menguranginya menjadi 5 gr/hari saat memulai kompetisi dapat memberikan peningkatan terhadap jumlah creatine & phosphocretine di dalam otot dimana peningkatannya ini juga akan disertai dengan peningkatan dalam performa latihan anaerobik. Data juga membuktikan bahwa cara terbaik untuk ‘mengisi’ creatine di dalam otot pada saat menjalani rutinitas latihan adalah mengimbanginya dengan mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar & mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang kecil.
3. produksi energi di dalam tubuh akan bergantung terhadap sistem metabolisme energi secara aerobik melalui pembakaran karbohidrat, lemak dan juga sedikit dari pemecahan protein. Oleh karena itu maka atlet-atlet yang berpartisipasi dalam ajang-ajang yang bersifat ketahanan ini harus mempunyai kemampuan yang baik dalam memasok oksigen ke dalam tubuh agar proses metabolisme energi secara
aerobik dapat berjalan dengan sempurna. intensitas olahraga yang dilakukan, kedua simpanan energi ini dapat memberikan jumlah kontribusi yang berbeda.
4. Sedangkan pada aktivitas yang bersifat
anaerobik, energi yang akan digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan energi
secara cepat ini akan diperoleh melalui hidrolisis phosphocreatine (PCr) serta melalui glikolisis glukosasecara anaerobik. Proses metabolisme energi secara anaerobik ini dapat berjalan tanpa kehadiran oksigen(O2 ).Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan ATP dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik. Sehingga untuk gerakan-gerakan dalam olahraga yang membutuhkan tenaga yang besar dalam waktu yang singkat, proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menyediakan ATP dengan cepat namun hanya untuk waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar ±90 detik. Walaupun prosesnya dapat berjalan secara cepat, namun metabolisme energi secara anaerobik ini hanya menghasilkan molekul ATP yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik (2 ATP vs 36 ATP per 1 molekul glukosa).
5. kadar normal glukosa dalam darah ( salam serum atau plasma darah ) yaitu 65-110 mg/dL (3,6-6,1 mmol/L),
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL ,atau kadar glukosa darah ,<80 mg/dL,dengan gejala klinis ,hipoglikemia pada DM terjasi karena;
• Kelebihan obat / dosis obat ; terutama insulin ,atau obat hipoglikemia oral
• Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun ; gagal ginjal kronik pasca persalinan
• Asupan makan tidak adekuat ; jumlah kalori atau waktu makan tidak tepat
• Kegiatan jasmani berlebihan
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml darah ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )
6 . karena bila kadar tidak normal akan mengakibatkan penyakit diabetes bahkan bisa lebih bahaya lagi bila jantung juga terkena penyakit karna gula darah dalam tubuh tidak normal.
7.Fungsi homon insulin
Peran insulin di dalam tubuh sangat penting, antara lain adalah mengatur kadar gula darah agar tetap dalam rentang nilai normal.
Saat dan setelah makan, karbohidrat yang kita konsumsi akan segera dipecah menjadi gula dan masuk aliran darah dalam bentuk glukosa. Glukosa adalah senyawa siap pakai untuk menghasilkan energi. Pada keadaan normal, tingginya kadar glukosa setelah makan akan direspon oleh kelenjar pankreas dengan memproduksi hormon insulin. Dengan adanya insulin, glukosa akan segera masuk ke dalam sel.
Selain itu, dengan bantuan insulin, kadar glukosa yang lebih dari kebutuhan akan disimpan di dalam hati (liver) dalam bentuk glikogen. Jika kadar glukosa darah turun, misalnya saat puasa atau di antara dua waktu makan, glikogen akan dipecah kembali menjadi glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi.
Fungsi hormon glukagon
Glukagon adalah hormon peraturan penting dan merupakan bagian integral kemampuan kita untuk benar mengatur jumlah glukosa dalam tubuh kita. Terdiri dari 29 asam amino, sel-sel memproduksi endokrin dikenal sebagai pulau Langerhans pada pankreas bertanggung jawab untuk sintesis dan ekskresi hormon ini. Sel-sel khusus yang menghasilkan molekul ini dikenal sebagai sel alpha tetapi beberapa yang lain, termasuk sel-sel beta yang memproduksi insulin hormon glukagon's kakak, juga terletak di sini.
8. Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pada saat olahraga di pertahankan normal karena bila tidak normal, akan terjadi gangguan pada tubuh ataupun penurunan PH dalam tubuh akibat pola makan yang tidak teratur. Selain itu bila kekurangan elektrolit, tubuh akan cepat merasa lelah.
9. Tubuh akan melakukan proses pengendalian keseimbangan cairan dan elektrolityaitu dengan cara homoestatis. Dengan homoestatis, tubuh akan beradaptasi dengan lingkungannya sehingga pada kondisi apapun tubuh akan menyesuaikan diri.
10. Dampak perubahan biokimia yang dapat dirasakan pada saat malakukan olahraga ialahpada waktu olahrga kita berkeringat,itu salah satu dari hasil kerja biokimia dalam tubuh yang dinamakan metabolisme tubuh.
11.. Hormon epinefrin berfungsi memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Tidak hanya gerak, hormon ini pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi atau intensitas cahaya yang tinggi. Reaksi yang sering dirasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan/shok.
Hormon epinefrin mempengaruhi otak akan membuat indra perasa merasa kebal terhadap sakit, kemampuan berpikir dan ingatan meningkat, paru-paru menyerap oksigen lebih banyak, glukogen diubah menjadi glukosa yang bersama-sama dengan oksigen merupakan sumber energi. Detak jantung dan tekanan darah juga meningkat sehingga metabolisme meningkat . Jadi pada waktu bertanding, kita akan lebih bersemangat arena terpicunya hormon adrenalin
12. setelah melakukan olahraga aerobik secara lamatubuh akan melakuakan pembakaran lemak dan protein, karena pada dasarnya olahraga aerobik menggunakan oksigen untuk melakukan metabolisme sehingga bila teralu lama, oksigen dalam tubuh akan kberkurangyang mengakibatkan letih dan capek..
13. Adaptasi tubuh setelah mengikuti pelatihan olahraga yang bersifat anaerobikdalam jangka waktu yang cukup lama yaitu tubuh akan terasa berat dan lemas bila terlalu dipaksakan. Serabut otot akan terputus yang akan mengakibatkan badan kita pegal-pegal setelah melakukan olahraga itu.
14. Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk peningkatan tingkat metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
15. kekurangan hormon tiroid
Hipotiroid dikenal dengan gondok karena berkurangnya kadar tiroksin dan yodium sehingga kelenjar gondok berusaha memproduksi tiroksin. Ditandai dengan pembesaran di sekitar leher yang tak merata-biasanya di bagian depan leher.
Kelebihan hormon tiroid
Hipertiroid ditandai benjolan yang biasanya berukuran kecil. Namun, bila parah, benjolannya bisa membesar.
No comments:
Post a Comment